Wednesday, June 10, 2009

Horny gara-gara bau kemenyan

Rumah itu memang sudah cukup lama kosong ditinggal penghuninya. Tapi malam itu, dari rumah kosong itu, tercium bau kemenyan. Pas kamis malam pula alias jum'at malam. Plus hujan deras. Plus gonggongan anjing yang terdengar nggak biasa. Konon katanya sih, kalo gonggongan anjing menyerupai suara serigala, itu tandanya si anjing melihat sesuatu. Katanya lho ya. Entah bener, entah nggak. Pokoknya bener-bener mencekam deh.

Lalu keesokan paginya, saat tukang sayur berteriak dengan lantang, seorang ibu muda (kompleks itu memang terdiri dari keluarga-keluarga muda) dengan wajah dan ekspresi yang sulit digambarkan dengan kata-kata (halah), bercerita pada ibu-ibu lain.

"Aduuh bu, semalam saya bener-bener nggak bisa tidur" katanya.
"Lho kenapa? Digangguin suaminya terus ya? Kan malam Jum'at" jawab seorang ibu menggoda.
Si ibu yang nggak bisa tidur langsung menggelengkan kepalanya.
"Nggak. Bukan. Suami saya lagi di luar kota. Tapi itu lho, rumah saya kan punggung-punggungan sama rumah kosong itu..." jawabnya menggantung sambil memilih-milih sayuran. Mungkin berharap ditanya lebih lanjut.
Hening. Tapi tiba-tiba ibu muda yang lain bersuara.
"Ini dagingnya koq cuma tulang melulu. Diskon dong bang."

Si ibu yang nggak bisa tidur mulai menunjukkan ekspresi frustasi karena merasa ceritanya nggak ditanggapi.
"Emangnya semalem ibu-ibu nggak mencium bau kemenyan ya dari rumah kosong itu?" tanyanya minta diperhatikan lagi.
Ibu-ibu saling berpandangan dan menggelengkan kepala.
"Bau kemenyan?" tanya para ibu serentak. Horee, si ibu yang nggak bisa tidur senang. Akhirnya ditanggapi juga ceritanya.

Wajahnya berubah semangat. Serentetan cerita siap meluncur dari bibirnya.
"Iya, bau kemenyan. Kecium banget baunya dari dapur saya. Bener lho bu. Aduuh, saya aja sampai horny. Mana saya lagi sendirian di rumah."

Ibu-ibu yang mendengar ceritanya bingung. Berharap mereka cuma salah mendengar. Horny?? Gara-gara bau kemenyan???  

 

No comments:

Post a Comment