Wednesday, June 10, 2009

Majikan galak, pembantu rela dibajak

Pagi itu, tepat di saat stasiun televisi swasta menyajikan gossip-gossip seleb terhangat, ibu-ibu di kompleks pun nggak mau kalah. Sambil memilih-milih sayur di tukang sayur dorong, gossip-gossip pagi mulai ditebar.

"Eh...eh...tau nggak?" Ibu Y memulai kalimat paling ampuh buat memancing insting bergossip ibu-ibu lain.
"Nggak. Apaan sih?" jawab ibu-ibu lain serentak sambil menatap ke si ibu tadi. Tuh kan, emang paling gampang deh mancing ibu-ibu buat bergossip.

Si ibu yang jadi pusat perhatian merasa senang. 
"Itu lho, pembantunya bu X yang rumahnya di pojok itu, ngilang lho." Jelas si ibu Y sambil asik menawar daging.
Ibu-ibu yang lain pandang-pandangan. "Ngilang? Maksudnya?"
"Kabur. Nggak bilang-bilang sama bu X. Saya sih tau, si pembantunya bu X itu pindah kerja ke sektor lain yang di dekat gerbang kompleks. Bu X juga sih salah. Masa' pembantunya nggak digaji-gaji. 3 bulan lho, sejak kerja di rumahnya. Terus, makan juga dibatasin. Ih, siapa yang mau kerja sama majikan kayak gitu. Ya nggak?". Kalimat terakhir si ibu Y langsung diamini oleh ibu-ibu yang lain.
"Terus, bu X gimana?" tanya seorang ibu.
"Lagi pusing tuh. Takut disalahin sama orang tua pembantunya" jawab si ibu Y.
"Lho, ibu nggak bilang ke bu X kalo pembantunya sebenernya pindah ke sektor tetangga?" tanya seorang ibu heran.
Dengan santainya, si ibu Y menjawab, "Ah, biar aja. Kan bukan urusan saya. Ya tho?"

Oalah...ternyata bajak membajak bukan cuma kejadian di kalangan profesional. Tapi juga udah merambah ke kalangan pembantu. Jadi kalo bapak-bapak atau ibu-ibu punya pembantu yang oke, disayang-sayanglah. Supaya nggak dibajak tetangga. Hehehehe


No comments:

Post a Comment