Wednesday, June 10, 2009

May I borrow your husband?

Si ibu itu, sebut saja Ibu Z, memang paling hobi teriak-teriak. Ngomong sama anak-anaknya, mesti teriak. Manggil tukang roti, juga teriak. Bahkan berbisik pun sambil teriak.

Pagi itu, di minggu yang cerah, dengan tergopoh-gopoh dia datang ke rumah tetangga dekatnya. Dari jarak +/- 3 m sebelum pintu pagar rumah tetangga, si ibu Z berteriak.

"Mbaaak, punya parutan keju nggaaaak? Aku pinjem dong" teriaknya.
Si tetangga yang sudah hafal kebiasaannya menjawab, "Ada mbak. Ambil aja di dapur".

Si Ibu Z pun masuk ke dapur. Dari dapur, si ibu Z teriak lagi.
"Mbaaaaaak, aku sekalian pinjem blendernya ya. Blenderku rusak" teriaknya lagi.
Si tetangga yang dipinjami menjawab lagi, "Pakai aja mbak".

Akhirnya si Ibu Z pun datang dari dapur dengan membawa parutan keju dan blender.
"Aku pinjam dulu ya" katanya.

Begitu sampai di luar pagar, si tetangga berteriak lagi.
"Eh ya, hampir lupa mbak. Aku pinjam suami mbak juga dong. Suamiku lagi lembur nih".

Si tetangga binggung.
"Pinjam suami? Suami saya?" tanya si tetangga dengan wajah bingung.
Masih dari luar pagar, si ibu Z menjawab lagi. Tetap dengan teriakannya.
"Iya, pinjam suami mbak. Sebentar aja. Buat tolong keluarin mobilku. Aku mau ngejemur cucian di carport. Aku kan nggak bisa nyetir."

Ooooo. 

 

No comments:

Post a Comment